Dalam sebuah kajian
KH. Zainudin Mz. mengatakan “Hal apa yang harus dipersiapkan untuk membuat
sebuah gedung?” Mayoritas dari jama’ah menjawab bahwa yang dipersiapkan pertama
kali adalah uang atau bahan-bahannya. Sebenarnya jawaban tersebut kurang tepat. Karena hal
terpenting yang harus dipersiapkan adalah orangnya, tentu yang ahli dalam
membangun gedung. Jika semua bahan tersedia dengan baik, namun orangnya tidak
ahli, tentu hasil gedung tersebut tidaklah bagus. Begitu pun kehidupan
masyarakat, tanpa adanya orang atau kader yang unggul tidak akan tercapai
tujuan dengan baik. Kader yang unggul ini
dapat dibentuk melalui kaderisasi yang optimal.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa kaderisasi adalah proses, cara, perbuatan
mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader. Kader merupakan orang yang
diharapkan akan memegang peranan penting di dalam pemerintahan, partai, ormas,
dan sebagainya. Kaderisasi menurut islam diartikan sebagai usaha mempersiapkan
calon-calon pemimpin hari esok yang tangguh dalam mempertahankan dan
mengembangkan identitas khairu ummah, umat terbaik. Ini sesuai dengan seruan
Allah dalam Al-Qur’an.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali Imran : 110). Kalimat tersebut
adalah kalimat Allah, dimana Allah SWT berjanji memberikan penghargaan kepada
siapa saja bagi hambanya yang melakukan ketiga perbuatan diatas sebagai “umat
yag terbaik yang dilahirkan untuk manusia”.
Kaderisasi sangat
diperlukan melihat perkembangan zaman generasi Islam kini yang dihadapkan kepada banyak persoalan dan masalah yang
kompleks. Perkembangan media informasi teknologi dan pengaruh budaya barat
semakin mengikis akidah dan moral umat Islam saat ini. Hal ini menjadi ancaman
yang sangat serius terhadap generasi Islam di Indonesia. Melihat kondisi ini diperlukan
suatu pengkaderan untuk menciptakan generasi Islam yang tangguh, kuat serta
bermoral mulia diharapkan dapat mengurangi dampak tersebut dengan melahirkan
generasi Rabbani.
Kaderisasi memang diperlukan sejak dini, peran orang tua dalam
keluarga merupakan wadah kaderisasi pertama dalam pembentukan kepribadiaan yang
baik, yang tangguh, kuat serta bermoral mulia. Apabila dalam keluarga
telah dilakukan kaderisasi dengan baik, maka sudah terbiasa mengimplementasikan
nilai-nilai yang berlandaskan Islam. Tentu suatu perubahan tidak akan efektif
jika dilakukan sendiri atau dalam lingkup yang terlalu kecil, maka perlulah
dilakukan kaderisasi sumber daya insani dalam masyarakat yang berlandaskan
syariat Islam untuk tahapan selanjutnya. Kaderisasi dapat dilakukan dalam
kelompok-kelompok, maupun kepada masayarakat umum melalui lewat training,
diskusi, atau melalui media seperti buku, bulletin, majalah, blog, dan
lain-lain guna mencapai tujuan dakwah dan tarbiyah secara maksimal.
Dalam mencapai tujuan yang maksimal
tentu diperlukan alur kaderisasi yang matang dan dapat membentuk calon-calon
penerus yang berkualitas dari organisasi tersebut dan mencetak mujahid-mujahid
Islam yang nantinya akan diterjunkan dan menyebarkan penerapan kehidupan
berbasis syariat Islam. Tidak hanya dalam bidang keilmuan (fikriyah), dalam
kaderisasi juga harus mengupgrade rohani (ruhiyah) dan jasmani
(jasadiyah) agar terbentuk kader-kader yang militan dan bukan orang-orang yang
oportunis.
Dalam
masyarakat, peran kita sebagai mahasiswa sangat lah penting. Siapa lagi yang
akan menjadi generasi penerus bangsa pemimpin Negara kalau bukan kita? Tidak
dipungkiri bahwa kaderisasi tidak lepas dari peran organisasi-organisasi
kemahasiswaan, yang bertujuan mempelajari ilmu islam secara kaffah. Mahasiswa
bertugas menyebarkan ilmu yang mereka dapat dan mengimplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pengkaderan di lingkungan kampus diharapkan akan
memunculkan bibit-bibit yang berlandaskan syariat Islam yang dapat lebih
berperan aktif dalam menciptakan sumber daya insani yang siap menjawab
tantangan zaman.
Setiap umat islam bertanggungjawab dalam membangkitkan kembali sistem
peradaban islam. Pengkaderan sumber daya insani di tengah masyarakat merupakan
sarana membangkitkan kembali generasi Rabbani yang berlandaskan syariat Islam.
Pengkaderan mampu memberikan dorongan semangat bagi pemuda dalam generasi
selanjutnya untuk melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya. Pelaksanaan
kaderisasi memanglah sangat penting, baik sebagai orang tua, organisasi, maupun
masyarakat. Kita berkewajiban ntuk menjaga, membina dan merajut generasi Islam
agar menjadi generasi Islam yang tangguh, kuat dan berjiwa militan di masa
depan dan inilah yang kita sebut sebagai generasi rabbani. Dengan adanya
kaderisasi diharapkan para pemuda calon pemimpin masa depan senantiasa
mengajarkan dan belajar, melakukan perubahan, dalam aktivitas dakwah dan
tarbiyah, dalam kebersamaan yang saling menjaga dan menguatkan dalam kehidupan.
Surabaya, 9 Mei 2013
~ ACIL ~
~ Sang Kurcaci Kecil ~