Rabu, 05 Juni 2013

Sepucuk Surat Untuk Jiwa yang Tersembunyi


BISMILLAH...

Kita awali semuanya dengan saling sapa....
Kemudian saling bertanya nama dan asal...
Berlalu hari -hari itu, hingga kita saling mengenal...

Lalu..

Entah mengapa ada sesuatu rasa yang hadir..
Rasa yang sulit untuk diungkapkan...
Rasa yang mungkin hanya engkau dan aku yang mengerti...


Ada rasa kekhawatiran ketika kita  tak saling menyapa...
Tak saling memberi kabar...
Mungkin karena hati - hati kita sudah terpaut dalam satu rasa...

Getar - Getar Cinta...

Ya..getar -getar cinta itu kini telah hadir..
Getar cinta dalam ukhuwah...
Getar cinta yang sulit di ungkapkan dengan kata-kata..

Ukhuwah yang kita bangun bukanlah sebuah hubungan biasa..
Ukhuwah ilallah...
hanya mengharap redha Alloh semata..
Itulah janji kita...
Dengan tujuan dan kecintaan yang sama pada Ad Dien ini..

Hingga dahulu, jiwa -jiwa kita tak saling mengenal...
Asing dan entah darimana kini berikrar dalam satu janji ukhuwah..
Berharap kan satu kemuliaan yang tersirat dalam sebuah hadits...

Dalam sebuah riwayat Rosulullah SAW bersabda;Di sekitar Arsy-Nya ada menara - menara dari cahaya..Wajah-wajah merekapun bercahaya..Mereka bukan para Nabi & Syuhada...Sehingga...Para Nabi & Syuhada pun iri pada mereka...Ketika para shabat bertanya...siapakah mereka..?R asululloh menjawab...Mereka adalah orang - orang yang saling mencintai karena Alloh..Dan saling bersahabat karena Alloh...Serta saling silaturrahim karena Alloh. (HR. Tirmidzi)

Tanpa saling menatap,...
Kita saling merindukan..
Rindu yang berujung pada sebuah asa...
Asa yang mengusik dalam jiwa ini...
Asa akan sebuah pertemuan kelak dengan mu..

Jikalau bukan di dunia ini, semoga kelak kita...
Dipertemukan dalam majelis yang lebih indah...
Bersama  dikumpulkan di dalam majelis Rosululloh...
Sang Qudwah kita...

Surabaya, 17 Maret 2013

~ ACIL ~
~ KURCACI KECIL ~

Kaderisasi Membentuk Generasi Robbani

Dalam sebuah kajian KH. Zainudin Mz. mengatakan “Hal apa yang harus dipersiapkan untuk membuat sebuah gedung?” Mayoritas dari jama’ah menjawab bahwa yang dipersiapkan pertama kali adalah uang atau bahan-bahannya. Sebenarnya jawaban tersebut kurang tepat. Karena hal terpenting yang harus dipersiapkan adalah orangnya, tentu yang ahli dalam membangun gedung. Jika semua bahan tersedia dengan baik, namun orangnya tidak ahli, tentu hasil gedung tersebut tidaklah bagus. Begitu pun kehidupan masyarakat, tanpa adanya orang atau kader yang unggul tidak akan tercapai tujuan dengan baik. Kader yang unggul ini dapat dibentuk melalui kaderisasi yang optimal.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa kaderisasi adalah proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader. Kader merupakan orang yang diharapkan akan memegang peranan penting di dalam pemerintahan, partai, ormas, dan sebagainya. Kaderisasi menurut islam diartikan sebagai usaha mempersiapkan calon-calon pemimpin hari esok yang tangguh dalam mempertahankan dan mengembangkan identitas khairu ummah, umat terbaik. Ini sesuai dengan seruan Allah dalam Al-Qur’an.

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali Imran : 110). Kalimat tersebut adalah kalimat Allah, dimana Allah SWT berjanji memberikan penghargaan kepada siapa saja bagi hambanya yang melakukan ketiga perbuatan diatas sebagai “umat yag terbaik yang dilahirkan untuk manusia”.
Kaderisasi sangat diperlukan melihat perkembangan zaman generasi Islam kini yang dihadapkan kepada banyak persoalan dan masalah yang kompleks. Perkembangan media informasi teknologi dan pengaruh budaya barat semakin mengikis akidah dan moral umat Islam saat ini. Hal ini menjadi ancaman yang sangat serius terhadap generasi Islam di Indonesia. Melihat kondisi ini diperlukan suatu pengkaderan untuk menciptakan generasi Islam yang tangguh, kuat serta bermoral mulia diharapkan dapat mengurangi dampak tersebut dengan melahirkan generasi Rabbani.

Kaderisasi memang diperlukan sejak dini, peran orang tua dalam keluarga merupakan wadah kaderisasi pertama dalam pembentukan kepribadiaan yang baik, yang tangguh, kuat serta bermoral mulia. Apabila  dalam keluarga telah dilakukan kaderisasi dengan baik, maka sudah terbiasa mengimplementasikan nilai-nilai yang berlandaskan Islam. Tentu suatu perubahan tidak akan efektif jika dilakukan sendiri atau dalam lingkup yang terlalu kecil, maka perlulah dilakukan kaderisasi sumber daya insani dalam masyarakat yang berlandaskan syariat Islam untuk tahapan selanjutnya. Kaderisasi dapat dilakukan dalam kelompok-kelompok, maupun kepada masayarakat umum melalui lewat training, diskusi, atau melalui media seperti buku, bulletin, majalah, blog, dan lain-lain guna mencapai tujuan dakwah dan tarbiyah secara maksimal.

Dalam mencapai tujuan yang maksimal tentu diperlukan alur kaderisasi yang matang dan dapat membentuk calon-calon penerus yang berkualitas dari organisasi tersebut dan mencetak mujahid-mujahid Islam yang nantinya akan diterjunkan dan menyebarkan penerapan kehidupan berbasis syariat Islam. Tidak hanya dalam bidang keilmuan (fikriyah), dalam kaderisasi juga harus mengupgrade rohani (ruhiyah) dan jasmani (jasadiyah) agar terbentuk kader-kader yang militan dan bukan orang-orang yang oportunis.
Dalam masyarakat, peran kita sebagai mahasiswa sangat lah penting. Siapa lagi yang akan menjadi generasi penerus bangsa pemimpin Negara kalau bukan kita? Tidak dipungkiri bahwa kaderisasi tidak lepas dari peran organisasi-organisasi kemahasiswaan, yang bertujuan mempelajari ilmu islam secara kaffah. Mahasiswa bertugas menyebarkan ilmu yang mereka dapat dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Pengkaderan di lingkungan kampus diharapkan akan memunculkan bibit-bibit yang berlandaskan syariat Islam yang dapat lebih berperan aktif dalam menciptakan sumber daya insani yang siap menjawab tantangan zaman.


Setiap umat islam bertanggungjawab dalam membangkitkan kembali sistem peradaban islam. Pengkaderan sumber daya insani di tengah masyarakat merupakan sarana membangkitkan kembali generasi Rabbani yang berlandaskan syariat Islam. Pengkaderan mampu memberikan dorongan semangat bagi pemuda dalam generasi selanjutnya untuk  melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya. Pelaksanaan kaderisasi memanglah sangat penting, baik sebagai orang tua, organisasi, maupun masyarakat. Kita berkewajiban ntuk menjaga, membina dan merajut generasi Islam agar menjadi generasi Islam yang tangguh, kuat dan berjiwa militan di masa depan dan inilah yang kita sebut sebagai generasi rabbani. Dengan adanya kaderisasi diharapkan para pemuda calon pemimpin masa depan senantiasa mengajarkan dan belajar, melakukan perubahan, dalam aktivitas dakwah dan tarbiyah, dalam kebersamaan yang saling menjaga dan menguatkan dalam kehidupan.

Surabaya, 9 Mei 2013




~ ACIL ~
~ Sang Kurcaci Kecil ~